BUDHI : Perwira TNI Berbudi Luhur Bersendikan kepada ;
2. Membela kebenaran & keadilan.
3. Memiliki sifat kesederhanaan .
BHAKTI : Perwira TNI Berbhakti Untuk ;
1. Dukung cita-cita Nasional.
2. Cinta kemerdekaan & kedaulatan RI.
3. Junjung tinggi kebudayaan Indonesia.
4. Siap membela Nusa dan Bangsa.
WIRA : Perwira TNI Adalah Kesatria yang ;
1. Memegang kesetiaan & ketaatan.
2. Pemimpin (soko guru) bagi bawahannya.
3. Berani bertanggung jawab.
UTAMA : Perwira TNI adalah ;
1. Penegak persaudaraan dan perikemanusiaan.
2. Junjung tinggi Nama & Kehormatan Korps Perwira TNI.
STRATA KEPEMIMPINAN
Ditinjau dari pangkat & jabatan strata kepemimpinan dilingkungan TNI dibedakan dalam 3 (tiga) katagori, yaitu :
1. Pangkat PAMA disebut pemimpin tingkat operasional.
a. Mahir Teknis & Taktis.
b. Dominan dilapangan bersama anak buah.
2. Pangkat PAMEN disebut pemimpin tingkat manajerial
a. Mahir & Taktis.
b. Menyelenggarakan manajemen tiap fungsi.
c. Keseimbangan pelaksanaan lapangan dan manajemen.
3. Pangkat PATI disebut pemimpin tingkat policy
a. Tentukan tujuan & sasaran dalam tujuan kelompok organisasi.
b. Tentukan kebijakan dalam organisasi untuk mencapai tujuan & sasaran.
Kepemimpinan lapangan pada hakekatnya adalah kepemimpinan langsung yg dilaksanakan oleh seorang pemimpin dengan berada ditengah-tengah anak buah.
1. Kepemimpinan ini tdk terikat oleh tempat, waktu sarana & prasarana tetapi lebih terikat kpd hub. Langsung yg hrs dilakukan oleh seorang pemimpin dg anak buahnya dimanapun berada.
2. Kepemimpinan ini sifatnya lebih luwes dg dihadapkan pd pertimbangan situasi & kondisi yg dihadapi pd saat itu & pertimbangan yg akan datang
3. Kepemimpinan lapangan lebih efektif krn akan dpt langsung mengetahui situasi & kondisi anak buah.
POLA KEPEMIMPINAN
Otoriter yang meliputi :
1. Pemaksaan kehendak.
2. Tidak membimbing.
3. Tidak menerima.
4. Mengendalikan bawahan.
5. Ada jarak struktural & kultural.
6. Merasa benar sendiri.
Demokratis yang meliputi :
1. Membangun inisiatif.
2. Memberikan inisiatif.
3. Memberikan kebebasan.
4. Orientasi misi & tugas.
5. Kedekatan struktural & kultural.
6. Mau menerima saran.
7. Keterbukaan.
Liberal yang meliputi :
1. Kebebasan mutlak.
2. Inisiatif ditangan bawahan.
3. Orientasi targert & tujuan.
4. Penghargaan profesi.
5. Keterbukaan.
6. Tidak ada jarak kultural.
7. Bebas mengkritik.
Paternalistic yang meliputi :
1. Protektif.
2. Bawahan miskin inisiatif.
3. Atasan tidak bisa salah.
4. Cenderung kultus individu.
5. Asal atasan senang.
6. Tidak transparan.
7. Potensial manipulasi.
Akomodatif yang meliputi :
1. Keterbukaan.
2. Proaktif.
3. Kaya inisiatif.
4. Memberi insentif.
5. Teguh dalam prinsip.
6. Menerima saran
7. Orientasi proses & tujuan.
AKIBAT GAYA KEPEMIMPINAN
1. Apabila terlalu dikekang akan berakibat :
Hilang inisiatif.
Miskin kreasi.
Hilang percaya diri.
Bersikap apriori.
2. Apabila terlalu menuntut akan berakibat :
Menjadi robot.
Frustasi.
Emosional tinggi.
Kualitas terabaikan.
3. Apabila terlalu keras akan berakibat :
Menjadi penurut & penakut.
Takut berbuat salah.
Ragu dalam bertindak.
Membalas dengan menentang.
Menghindar bila menemukan kesulitan.
4. Apabila terlalu dimanjakan akan berakibat :
Ingin selalu mendapat perhatian.
Timbul diskriminasi.
Mudah putus asa.
Lemah kemauan & gairah kerja.
Kurang bertanggung jawab.
5. Apabila bersikap masa bodoh akan berakibat :
Disiplin diri lemah.
Menuruti kemauan diri sendiri.
Lepas kendali.
Tidak tahan kecewa.
Tujuan susah dicapai.
6. Apabila terlalu banyak mengkritik berakibat :
Muncul sikap serba salah.
Ragu-ragu.
Canggung dalam bertindak.
Bersikap pasif.
Merasa rendah diri.
7. Apabila tidak konsisten akan berakibat :
Munculnya kebingungan.
Hilang kepercayaan & penghormatan.
Akan diikuti jejaknya.
Merusak tatanan.
Menimbulkan keraguan.
STUDY KASUS
Keadaan 1 :
Si Amir adalah mahasiswa perguruan tinggi di yogyakarta yang berasal dari Kalimantan Selatan, ketika berangkat kuliah naik sepeda motor di jalan ketemu teman kuliahnya Wati yang sedang menunggu bus kota, karena merasa teman maka ditawarilah untuk sama-sama, baru beberapa menit berboncengan disalip dan dihadang anak muda berkendaran motor juga, tanpa ada alasan yang jelas tiba-tiba anak muda tersebut memukul dan meludahi muka si Amir sambil berteriak mengeluarkan kata-kata kotor, merebut pacar orang, dan sebagainya, sebagai mahasiswa tentunya merasa harga dirinya diinjak-injak dan dilecehkan di depan umum yang kebetulan pada saat itu banyak orang yang menonton, apa lagi anak muda tersebut lebih kecil dari dirinya.
Pertanyaan 1 :
Tindankan apa yang sebaiknya dilakukan, apabila Anda sebagai Amir ?
Keadaan 2 :
Ketika si Nyoko ( Kasmen ) yang berasal dari Betun sedang sibuk-sibuknya menyiapkan bahan rapat dan tempat dengan stafnya di Kupang yang ditunjuk oleh Skomen lain sebagai tempat rapat yang pesertanya berasal dari beberapa Skomen yang dihadiri oleh Depdagri , Depku, Depdiknas, Dephan yang isinya menentukan langkah masa depan MENWA yang pelaksanaannya hari senin nanti, tiba-tiba ada SMS dari Dosen Pembimbing bahwa ujian skripsi dilaksanakan hari selasa lusa, hari ini (minggu) hanya ada waktu terakhir untuk konsultasi ditunggu dirumahnya, kemudian ada SMS bahwa si Ana (pacarnya) sedang berulang tahun hari minggu ini juga yang dirayakan oleh orang tuanya secara sederhana segera ditunggu, beberapa menit kemudian ada telepon dari adiknya yang di Betun bahwa adiknya dan orang tuanya sudah sampai di Kupang ditunggu di Terminal Bus karena belum hafal jalan di Kupang, tak lama kemudian dia teringat bahwa dia sebagai penerima tamu dalam rangka pelaksanaan pernikahan sahabatnya yang pernah menolong dirinya pada saat kesulitan hari ini juga, tak lama kemudian ada laporan dari temannya bahwa motornya yang dipinjam mengalami kecelakaan dan sekarang ditahan kepolisian, belum selesai apa yang akan dikerjakan tiba-tiba listriknya padam karena ada gardu listrik yang meledak dan listrik baru bisa diperbaiki besok pagi.
Pertanyaan 2 :
Agar tidak mengecewakan semua pihak tindakan apa yang harus di lakukan untuk menyelesaikan masalah itu, bila Anda sebagai si Nyoko ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar